Doa Nabi Yunus

Doa Nabi Yunus
Doa Mustajab - Berdoa Dengan Menggunakan Do’a Dzun Nun (Doa Nabi Yunus alaihissalam)

Dari Sa’ad bin Abi Waqash ra., ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Do’a Dzun Nun (Nabi Yunus alaihissalam) ketika berada di dalam perut ikan: ‘Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu min Azh-zhaalimiin’. Jika seorang berdo’a dengannya memohon sesuatu, niscaya Allah akan mengabulkannya’” (HR. Tirmidzi dll., dinyatakan shahih oleh al-Albani)

Sabda Rasulullah SAW:
"Sesungguhnya aku ketahui satu kalimat yang apabila dibaca oleh mereka-mereka yang ditimpa bala atau kesusahan, Allah akan lepaskan si pembacanya dari kesusahan. Kalimah tersebut ialah tasbih saudaraku Nabi Yunus AS “La ilaha illa anta subhaanaka inni kuntu minazzholimiin.”
لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Artinya : “Tidak ada Tuhan yang sebenarnya disembah melainkan engkau, ya Allah. Maha Suci engkau, sesungguhnya aku adalah dari orang yang membuat zalim.” (QS Al-Anbiya’ : 87
Tiga keistimewaan dalam Do’a Nabi Yunus:
1. Pengakuan tauhid.
2. Pengakuan akan kekurangan diri.
3. Berisi permohonan ampun (istighfar) pada Allah SWT.
Kalimat agung diabadikan dalam Al-Qur’an Al-Karim dapat menjadi bekal dan harta simpanan bagi orang yang beriman saat menghadapi kesulitan, Allah S.W.T berfirman:
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan sangat gelap, ‘bahwa tak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. La Ilaha Illa anta subhanaka Inni kuntu minazhzhalimin. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zhalim.” (Al-Anbiyaa surat ke 21:87)

Kalimat yang pendek ini La Ilaha Illa anta subhanaka Inni kuntu minazhzhalimin memiliki petunjuk yang agung:

Pertama; Menunjukkan tauhid-tauhid uluhiyah- yang mengutus seluruh Nabi dan Rasul, menurunkan kitab-kitab dan dibangun karenanya surga dan neraka: La Ilaha Illa anta (Tidak ada Tuhan selain Engkau).

Kedua; Menunjukkan kesucian dari segala kekurangan, itulah makna tasbih yang dengannya ditegakkan langit, bumi dan seluruh makhluk. Tidak ada sesuatu pun kecuali bertasbih kepada-nya: Subhanaka (Mahasuci Engkau).

Ketiga; Menunjukkan pengakuan atas dosa, tidak memenuhi hak Allah, dan menganiaya diri dengan menyepelekan perintah: Inni kuntu minazhzhalimin (Sesungguhnya aku termasuk orang yang zhalim). Inilah pertanda taubat.

Kalimat tadi menunjukkan tiga kandungan: Tauhid, Tanzih (penyucian) dan Al-I’tiraf (pengakuan). Ia menjadi contoh dalam berdo’a dan memohon saat berada dalam kesempitan, hingga disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan dishahihkannya, “Tidaklah doa saudaraku Dzun Nun (Nabi Yunus) dipanjatkan saat kesulitan kecuali Allah akan melapangkannya: Tiada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim”.

Selesai mengikuti penjelasan Ini semoga dapat menambah ilmu dan mengambil hikmah untuk mengamalkan doa tersebut dengan harapan dikabulkan oleh Allah Awt. Amiin.

0 Response to "Doa Nabi Yunus"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel